Senin, 12 Agustus 2013

ILMU KELISTRIKAN

Listrik  Pengertian Arus Listrik

Listrik, tentu sudah tidak asing lagi bagi kita, karena memang sudah sebagian besar wilayah di Indonesia teraliri listrik. Listrik sendiri mempunyai manfaat yang sangat besar bagi kehidupan manusia, misalkan saja sebagai penerangan, untuk keperluan tenaga listrik (alat elektronik), dan masih banyak manfaat listrik yang lainnya.
Arus Listrik
Arus listrik adalah muatan listrik dari sumber listrik yang mengalir melalui penghantar. Arus listrik mengalir dari tempat yang bermuatan banyak (kutub positif) ketempat yang bermuatan sedikit (kutub negatif).
Arus listrik dapat mengalir dari melalui suatu penghantar yang berasal dari bahan-nahan tertentu saja, misalnya: perak, tembaga, besi, baja, dan timah. Konduktor (penghantar) adalah benda yang dapat atau mudah untuk menghantarkan arus listrik. Isolator adalah benda yang tidak dapat menghantarkan arus listrik, misal: plastik, kaca, karet, kayu kering.
Untuk menyatakan besar kecilnya arus listrik menggunakan satuan ampere, sedangkan alat untuk mengukur besarnya arus listrik adalah amperemeter. Arus listrik mempunyai tenaga yang disebut dengan tegangan listrik, besar kecilnya tegangan listrik dinyatakan dalam bentuk satuan volt, sedangkan alat yang digunakan untuk mengukur besarnya tegangan listrik adalah voltmeter.

ILMU KELISTRIKAN

Top of Form
Bottom of Form
BREAKING NEWS
Fri, 17/05/2013
Pembangkit listrik 2 MW dari limbah sawit
Electricity


Menteri Badan Ushaa Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan berencana memanfaatkan sisa-sisa pembuangan pabrik kelapa sawit yang dimilki perusahaan pelat merah untuk dijadikan listrik berkekuatan 2 megawatt.  Itu untuk menindaklanjuti instruksi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam menurunkan emisi gas karbon. 

"Jadi BUMN akan mengaplikasikan menurunkan gas emisi karbon.  Ini memang sudah direncanakan oleh Presiden sejak 2010.  Untuk 2010 sampai 2012 inventarisasi nilai gas emisinya.  Kemudian pada 2013 sampai 2014,  apa saja yang akan dilakukan untuk membantu menurunakn emisi gas karbon," ujar Dahlan.  

Sejauh ini,  kata Dahlan,  perushaan BUMN yang sudah melakukan pemanfaatan sisa-sisa buangan dari pabrik kelapa sawit adalah PT Perkebunan Nusantara (PN) III di Medan.  Dahlan menjelaskan,  untuk menghasilkan listrik berkekuatan 2 megawatt,  dibutuhkan 6 ribu ton kelapa sawit dan kemudian menyerap gas-gas tersebut yang kemudian akan menjadi listrik.  

"Selama ini PT PN III membeli listrik dari PLN dengan pemanfaatan gas sisa kelapa sawit.  Nantinya PT PN III tidak perlu membeli listrik dari PLN," paparnya.  

Untuk itu,  Dahlan meminta kepada perusahaan-perusahaan BUMN agar memanfaatkan sisa-sisa kelapa sawit dari perkebunan kepala sawitnya masing-masing untuk dijadikan listrik.  "Semua perusahaan BUMN harus bisa memanfaatkan sisa-sisa dari perkebunan kelapa sawitnya masing," pungkas mantan dirut PLN itu.